Month: September 2015

Hingga saat ini menjadi sarjana mungkin masih manjadi dambaan dan harapan bagi sebagian besar orang, tentu dengan alasan  dan motif yang  beragam, mulai dari motif yang bersifat naif-pragmatis hingga motif altruistik-idealis. Dalam hal ini, motif naif-pragmatis bisa dimaknai sebagai dorongan yang lebih tertuju kepada kepentingan pribadi, misalnya untuk menjadi kaya-raya, atau mendapat kedudukan dalam jabatan, melalui upaya dan tindakan yang menghalalkan segala cara.Sementara motif altruistik-idealis dapat dipahami sebagai motif yang didasari untuk melayani dan memberikan manfaat bagi orang lain, melalui upaya belajar keras dan penuh kesungguhan.

Sarjana adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan sarjana (S-1).  Untuk memperoleh gelar sarjana, secara normatif dibutuhkan waktu perkuliahan selama  4-6 tahun atau telah menempuh perkuliahan dengan jumlah SKS sebanyak 140-160. Jika seseorang sudah dinyatakan lulus oleh sebuah perguruan tinggi, maka dia berhak menyandang gelar sarjana.

Hingga era akhir  70-an,  keberadaan sarjana boleh dikatakan tergolong makhluk langka di bumi Indonesia, mungkin karena pada waktu itu jumlah perguruan tinggi (negeri maupun swasta) di Indonesia masih  relatif terbatas. Namun seiring dengan semakin diperluasnya jumlah program studi dan terus berkembangnya jumlah perguruan tinggi hingga ke pelosok-pelosok daerah, maka jumlah sarjana Indonesia pun semakin bertebaran, dengan bidang keahlian yang beragam.

Sebelum tahun 1993,  sebutan gelar sarjana di Indonesia masih bisa dihitung dengan jari, sebut saja misalnya: Drs., Dra, Ir., atau SH. Namun sejak  tahun 1993 (Keputusan Mendikbud No. 036/U/1993),  ketentuan  sebutan gelar akademik  menjadi lebih beragam,  disesuaikan dengan bidang keahlian masing-masing

Sumber

Hallo kawan-kawan fakultas ekonomi dan teman-temana semua ? apa kabar kalian hari ini ?

Kali ini kami akan memposting tentang Baksos. Apasih itu baksos ? Ada yang tahu ?

Yuup.. Baksos adalah Bakti sosial adalah “Berbagi kasih dengan sesama“ saling peduli, memahami serta merasakan bahwa mereka tidak hidup sendiri, walaupun hidup mereka tidak memiliki keluarga, sanak-saudara serta teman yang dapat menghibur dan memperhatikan mereka.

Kami dari panitia baksos membuka stand d kampus 1 UAD lantai 2, kami menerima bantuan dari teman teman guna bati sosial pada 28 september-1 oktober 2015.

Teman-teman bisa menyalurkan sumbangan berupa uang, baju dan peralatan lainnya dengan seikhlasnya. Dana dan barang-barang yang sudah terkumpul akan di kelola oleh kami secara terorganisir dan transparan, kami juga akan menyalurkan semuanya kepada yang berhak membutuhkan.

Karena Senyum mereka adalah senyum kita 🙂

Selamat siang teman-teman ? Bagaimana kabar kalian hari ini ? Gimana kuliah di FE UAD .. menyenangkan bukan ? Masih inggatkah kalian dengan P2K kemarin, biar mengenang di hati yuk kita nonton video bareng bareng 🙂

Jangan sampai kalah update dengan anak anak yang lain ya ! Video ini dibuat khusus maba ekonomi, dengan bermodal kreatifitas dari team Dokumentasi HPD . Penasaran siapa saja mereka ?  (profile HPD).

Harapan kami untuk program p2k ekonomi selanjutnya harus bisa lebih baik dari video ini. Besar harapan kami untuk menyewa drone untuk membuat koreografi dan dokumentasi yang lebih menarik lainnya, agar kita bisa bersaing dengan universitas-universitas di Indonesia juga universitas luar negeri lainnya 🙂

Yuk barangkali teman teman ada yang mau eksis atau menyumbang bagian bagian seperti video di atas, akan sangat kami terima. Misalkan naik gunung, pantai, atau tempat yang menarik lainnya. Dokumentasi yang masuk gallery kami akan kami jadikan bahan pertimbangan unutk video p2k selanjutnya.